Menantang Nyali di Jembatan Gantung Bangkirai

Bagi yang sedang traveling lokal di Kalimantan Timur dan suka dengan tantangan, cobalah jembatan gantung yang berada di Kawasan Wisata Alam Bukit Bangkirai. Bagaimana untuk merasakan sensasi berjalan di titian jembatan yang berada di ketinggian sekitar 30 meter itu?

Jembatan Gantung Bukit Bangkirai

Jembatan Gantung Bukit Bangkirai

Jembatan yang menjadi salah satu keistimewaan Bukit Bangkirai ini bukanlah jembatan biasa. Jembatan ini adalah jembatan gantung pertama di Indonesia, dan memiliki posisi kedua di Asia serta urutan kedelapan di Dunia.

Konstruksi jembatan yang dibuat di Amerika Serikat bukanlah satu-satunya keistimewaan dari Canopy Bridge ini. Saat melewati jembatan gantung yang terbuat dari kayu dan besi antikarat ini sepanjang 64 meter akan menguji adrenalin.

Digantung diatas dengan menghubungkan 5 Pohon Bangkirai dengan ketinggian 30 – 40 meter ini akan memberikan sensasi mendebarkan ketika berada di tengah perjalanan kemudian angin menerpa yang otomatis akan membuat jembatan ini berayun-ayun.

Untuk menuju jembatan gantung, pengunjung harus menaiki menara dari kayu ulin yang dibangun mengelilingi batang pohon bangkirai. Jika memiliki rasa takut ketinggian bahkan untuk menaiki tangganya saja sudah merupakan tantangan tersendiri karena kaki seperti terasa melayang (pengalaman pribadi penulis).

Hal yang perlu diperhatikan bagi yang memang phobia ketinggian atau pengidap vertigo sebaiknya tidak memaksakan untuk naik karena dikhawatirkan akan terkena serangan panik. Begitupun anak-anak dibawah tinggi 1 meter tidak disarankan untuk mencoba.

Perasaan lelah saat naik tangganya terbayarkan saat berada di atas karena bisa melihat pemandangan hutan Bangkirai yang sangat indah. Dari atas jembatan bisa menikmati panorama hutan dan mengamati formasi tajuk tegakan “Dipteropcarpaceae” yang membentuk stratum sambung menyambung dan juga menjadi salah satu ciri khas hutan hujan tropis.

Jembatan ini juga bisa digunakan sebagai tempat penelitian berbagai jenis burung. Seorang peneliti burung asal Perancis pernah menggunakannya selama empat bulan dan menemukan 113 jenis burung yang hidup di kawasan hutan ini.

Lokasi Jembatan Gantung Bangkirai

Untuk merasakan sensasi berjalan di ketinggian 30 meter harus treking pendek karena canopy bridge berada di dalam hutan Bukit Bangkirai. Wisata Alam Bukit Bangkirai sendiri merupakan kawasan hutan tropis dengan luas sekitar 1.500 hektar yang didominasi pohon Bangkirai – asal nama Bukit Bangkirai – dan kebanyakan adalah pohon Bangkirai yang memiliki ketinggian mencapai 40 hingga 50 meter dan berdiameter 2,3 meter dan sudah hidup lebih dari 150 tahun.

Untuk bisa sampai ke kawasan wisata Kalimantan Bukit bangkirai ini perlu menempuh jarak sekitar 58 km dan membutuhkan waktu kira-kira 1,5 jam melalui perjalanan darat dari kota Balikpapan. Jarak 150 km dari kota Samarinda atau Tenggarong. Sedangkan dari kecamatan Samboja hanya berjarak sekitar 20 km.

Jalan menuju Wisata ini sudah cukup baik. Dari arah Balikpapan bisa belok kiri di KM 38 Jl. Soekarno Hatta dan menelusuri jalan dengan panjang sekitar 7Km.

Tidak sulit dicari, gerbang masuk Kawasan Wisata Bukit Bengkirai terlihat dari jalan. Meskipun jalanan menuju area masuk tempat wisata agak bergelombang, namun jalan ini masih tergolong baik secara keseluruhan. Akses ke area wisata bisa menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat.

Harga tiket masuk ke kawasan wisata ini untuk orang dewasa hanya dengan Rp 3.500, sedangkan untuk anak-anak cukup membayar Rp 1.500 saja. Sedangkan untuk parkir roda empat dikenakan Rp.5.000, dan kendaraan roda dua Rp. 3.000.

Sedangkan jika ingin menguji adrenalin dan menikmati keindahan Hutan dari atas melewati Canopy bridge, hanya perlu merogoh kocek Rp. 20.000 untuk WNI dan untuk wisatawan mancanegara Rp. 50.000. Bagiamana tertarik untuk uji nyali melewati jembatan gantung di Bukit Bankirai?

 

Jembatan Gantung Bukit Bangkirai

Recommended For You

About the Author: Wisatasiana

Sekedar berbagi kisah perjalanan wisata dan informasi tentang pariwisata secara umum

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *